Sunday, June 21, 2009

Stress gara-gara STNK

Hari ini lumayan stress juga bawa kendaraan dari rumah ke sekolah yang jaraknya sekitar 20 km. Pasalnya, STNK sebagai kelengkapan berkendaraan tidak saya bawa.


Ini bukan sengaja atau kedaraan yang dibawa tidak memiliki STNK, tetapi kurang kontrol cek kelengkapan kendaraan. Yang biasa saya lakukan hanyalah cek dompet kelengkapan kendaraan; apabila dompet tersebut terbawa, yakin lengkap. Padahal 10 hari yang sebelumnya kendaraan saya dipinjam orang dan STNK-nya tidak dikembalikan. Beruntung selama itu tidak kena razia. Dan ketahuan STNK tidak ada ketika kendaraan dipinjam lagi orang, kemarin.


Ternyata, ketika tidak sedikit orang yang menyepelekan kedisiplinan berkendaraan, ketika tidak sedikit orang yang tidak peduli terhadap keselamatan dirinya sendiri, kehati-hatian berperilaku akibat merasa bersalah memang bikin kaku. Doa apapun yang dipanjatkan sulit menghilangkan kekakuan itu, termasuk menimbulkan keyakinan bahwa Allah SWT yang menentukan segalanya. Kelogisan ini sepertinya diakibatkan pasrah terhadap ketentuan Yang Maha Kuasa tanpa diikuti perbuatan tidak bersalah.


Menginjak bara api, ya panas. Seorang magician bisa menginjak bara api, karena keahliannya. Ia sendiri pun akan mengakui bahwa bara api itu memang panas.


Bukan hanya itu, kejadian di salah satu kota di Jawa Barat ada orang yang tahan pukul, tahan terhadap benda tajam, digilas truk sekalipun tidak mengalami cedera. Benar-benar jagoan dia. Tetapi ketika pada suatu waktu tanpa disengaja dia tersenggol angkot, cederanya bukan main. Jadi, magician ini kuat karena keahliannya dipergunakan, dan terlepas dari adanya takdir Allah, ketika keahliannya tidak dipergunakan, dia sama seperti manusia biasa.


Intinya, kedisiplinan dan kepedulian terhadap keselamatan diri perlu ditumbuhkan dalam diri. Bukan hal yang lumayan, selain karena memang harus begitu, kita juga bisa berharap mengurangi stress.

No comments: