Wednesday, April 30, 2008

Masyarakat Boros Energi (?)

Tadi malam presiden kita SBY memberikan pidato kenegaraan bertajuk kesiapan indonesia menghadapi krisis ekonomi dunia. Di akhir pidatonya beliau mengingatkan bahwa masalah kita cukup berat. Maka mari mengurangi beban, minta pengertian dan dukungan.


Apa yg bisa dilaksanakan bangsa menghadapi krisis pangan dan bbm? Dg apa yg kita miliki, jadikanlah musibah menjadi berkah. Kita tingkatkan produksi dan produktivitas, manfaatkan jutaan hektar lahan tidur, jadikan krisis pangan menjadi peluang pangan, pertahankan produksi minyak dan gas dan kembangkan sumber daya energi lain seperti gas, batubara, panas bumi, angin, air dg komposisi yg baik, termasuk teknologi. Kerjasama dg pihak manapun harus berpola menguntungkan negara dan keadilan rakyat.


Yg perlu diwasdai bahwa saat ini terkesan masyarakat boros energi. Masyarakat yg mana? Pagi ini Odah Rieke Diah Pitaloka di trans tv mengulang peringatan presiden pada salah seorang warga. Sekarang kita jangan boros, katanya. Tanggapan warga, mau boros bagaimana, uang juga kagak ada. Jadi siapa yg harus hemat?


Gimana jika kita ambil satu kalimat indah dari pidato sby. Jadikan musibah ini berkah. Bersihkan hati, minta tolonglah hanya kepada Allah sbgmana sedikitnya 17 kali (bagi umat Islam) kita berjanji itu kepada-Nya, dan jangan hanya mengandalkan subsidi sebab tangan yg di atas lebih baik dari tangan yg di bawah.


Janganlah ketidakadilan jadi sasaran kemarahan, tp solusi kita munculkan. Gunakan otak jika menghadapi masalah dan putar otak jika masalah itu rumit dan sertakan hati sbg tanda iman

Saturday, April 26, 2008

Rumahku Sekolahku

pagi ini di Sumedang ada seminar nasional pendidikan berbasis nilai. salah satunya menghadirkan pembicara bapak Prof. D. H. Enceng Mulyana, MPd. (maaf saya tidak berminat mengatakan nara sumber, sebab setumpuk gelar yang disandangnya diyakini sebagai sebuah prestasi yang tidak akan menggiringnya menjadi nara pidana). profesor ini membawakan materi peran orangtua dalam pendidikan keluarga berbasis nilai dalam perspektif rumahku sekolahku.

tertarik mengangkat ini karena ada ungkapan rumahku sekolahku. profesor yang pernah aktif di hmi ini pasti hapal betul dengan ungkapan baeti jannati (rumahku sorgaku), sehingga mentransfernya untuk menonjolkan pentingnya pendidikan informal (pendidikan keluarga) dengan istilah baeti madrosati (rumahku sekolahku).

pendidikan informal memang nomor satu dan utama dalam pendidikan. begitu pentingnya, dalam hadits disebutkan bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (bersih atau suci kira-kira) dan orangtuanyalah yang meyahudikan, menasranikan, atau memajusikannya. itu sebabnya pula, begitu anak lahir langsung diperdengarkan azan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya. setelah anak mencapai usia tujuh hari, diberi nama yang baik, dicukur rambutnya sampai botak untuk membersihkan penyakit, dan disembelihkan seekor kambing bagi anak perempuan atau dua ekor bagi anak laki-laki (disebut aqiqah). bahkan bagi sebagian orang, berbarengan dengan acara cukur rambut dan aqiqah dilaksanakan hajatan dengan membacakan sejarah nabi. anak yang baru lahir itu suci, maka kebaikan-kebaikan yang diajarkan kepadanya, sejarah nabi yang diberitakan dan bukan sejarah penciptaan anak itu sendiri.

yang terlupakan, terutama bagi sebagian keluarga yang memiliki baby sister, pendidikan anak diserahkan sepenuhnya kepada baby sister. ibunya hanya menyusui saat anak butuh susu (itu pun kalau air susu ibunya) dan bapaknya sibuk mencari nafkah buat keluarga. lebih parah lagi, jika anak sudah bersekolah, seolah-olah orangtua sudah lepas tanggung jawab terhadap pendidikan anak. salah besar!

pendidikan itu bukan sekedar proses pengayaan intelektual, tetapi juga menumbuhkan benih-benih adab manusia untuk mengecambahkan kualitas luhur kemanusiaan, kata pak profesor. itu akan tercipta apabila ada keharmonisan antara pendidikan sekolah dengan pendidikan keluarga, di samping memang pendidikan sekolah pun harus menumbuhkan benih-benih adab manusia. ini adalah pendidikan nilai, dan sebagai lingkungan yang paling akrab dengan kehidupan anak, keluarga memiliki peran yang sangat penting dan strategis bagi penyadaran, penanaman, dan pengembangan nilai.

diingatkan oleh Dr. Rohmat Mulyana, hal krusial yang dihadapi pendidikan nilai di keluarga adalah kecenderungan menipisnya ikatan emosional anak terhadap orangtua atau sebaliknya. Keadaaan ini terjadi sebagai akibat pergeseran nilai-nilai kehidupan manusia yang merembes ke dalam kehidupan keluarga. Rupanya di sinilah pentingnya mengangkat isu rumahku sekolahku, yakni pendidikan nilai di keluarga adalah menjadikan keluarga sebagai zona iklim pembelajarn yang kondusif bagi anak.

sekarang, bagaimana jika dibalikkan menjadi sekolahku rumahku? asyik juga kayaknya. hanya saja, seperti halnya pendidikan keluarga yang tumbuh dari kesadaran moral sejati antar orangtua dan anak, pendidikan sekolah mengikuti tatanan ketentuan yang diformalkan. namun begitu, karena anak disekolahkan pada dasarnya memindahkan tanggung jawab pendidikan orangtua kepada tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah selama anak bersekolah, maka kasih sayang penanggung beban hendaknya seperti layaknya kasih sayang orangtua kepada anaknya.

yang terpenting sekarang, anak adalah harapan masa depan. rasa kebersamaan dan kesatuan antara sekolah dan orangtua bisa memunculkan konsep berbagi rasa sebagai wujud tanggung jawab bersama.

Thursday, April 24, 2008

Ada yang Aneh di UN 2008

Hari ini selesai UN 2008 untuk SMA/MA dan SMK. "Bebas euy!" kata para guru dan siswa, yang tentunya akan berbeda di antara mereka memaknai ungkapan tersebut. Yang pasti UN 2008 telah usai, hasilnya (?), ya tunggu aja.

Banyak kenangan yang terjadi pada UN kini, hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja, baik para penyelenggara sekolah maupun siswa sempat dibuat stress akibat isu security yang melibatkan kepolisian (seperti biasa) tetapi lebih ketat dari yang dulu, katanya. Untungnya stress mereka hanya sesaat, terbukti pelaksanaan UN berjalan lancar. Kalaupun kemudian ada di antaranya yang merasa nggak enak badan, itu hal yang klise, takut tidak lulus. Yang jelas-jelas kejadian di UN 2008, seperti diberitakan media cetak maupun elektronik adalah adanya sekolah yang tidak bisa melaksanakan ujian pada jam pertama di hari pertama akibat telatnya soal tiba di sekolah; ada pula yang kebaikan soal kotor oleh tinta cetakan sehingga harus mphoto copy terlebih dahulu; ada siswa yang terpaksa harus ujian di LP, dll. Yang tidak kalah menariknya, bapak mendiknas hanya bisa melihat para siswa ujian dari kaca jendela. Sebab memang aturannya demikian, bahkan seperti di kab. Sumedang (juga di kabupaten lain ya) pa kadis bilang kalaupun pa bupati yang datang ke sekolah, jangan biarkan masuk kelas.

Adapun yang aneh di UN 2008, panitia penyelenggara sekolah yang bekerja dua bulanan kebagian honor relatif sangat kecil dan secara angka lebih kecil daripada pengawas ruang ujian yang hanya bekerja tiga hari, itu pun dari pukul 08.00 s/d 12.30. Katanya honor satu paket panitia itu (bukan perorangan) hanya Rp 380.000,00 belum dipotong PPH 15%, padahal katanya dulu lebih besar dari itu.

Bagi sebagian panitia tentu menganggap hal ini tidak adil jika diukur dengan tanpa mengingat bahwa guru itu pahlawan tanpa tanda jasa. Atau sekarang bukan jamannya lagi gelaran seperti itu? Bayangkan, pada hari H saja, seorang panitia harus nyubuh ngambil soal ke sekolah tempat penyimpanan soal yang jaraknya bisa sampai dua puluh kiloan, bahkan lebih, belum lagi dua hari pertama dari subuh sampai pukul 07.30 hujan yang berarti pengambil soal yang pakai motor harus berbasah-basahan. Selepas ujian, LJK pun harus diserahkan ke disdik kabupaten yang kejadiannya tidak berbeda dengan pengambilan soal. Tambah lagi dan sebagainya dan sebagainya. Tapi memang, guru masih harus menjadi pahlawan tanpa tanda jasa.

Kalau begitu, kiranya pantas jika sekolah memungut uang ujian kepada orangtua siswa, walaupun pemerintah sudah menegaskan untuk tidak melakukan hal demikian, sepenuhnya biaya UN dari pemerintah. Tapi, apa betul logis jika sekolah memungut biaya ujian?

Kata doktor Tafsir ketika saya kuliah, pendidikan itu mahal. Menghadapi kenyataan sekarang termasuk kejadian UN yang baru saja selesai, lantas siapa yang harus membayar mahal biaya pendidikan? Pemerintahkah, pihak swastakah, sekolahkah, ataukah orangtua siswa?

Jika kita peduli terhadap pendidikan, kitalah penentu keberhasilan pendidikan, sebab pastinya semua pihak harus bertanggung jawab terhadap keberlangsungan pendidikan itu. Hanya permasalahannya, sudah banyakkah pihak di luar pemerintah yang siap memajukan pendidikan dilihat dari segi biaya? Padahal pa Wapres sudah memperingatkan jika subsidi pemerintah terus-terusan dilanjutkan secara instant, maka di tahun 2011 pembangunan akan berhenti. Atau paling tidak, bagaimana prosentase yang ideal dalam pembagian biaya pendidikan?

Yang terpenting sekarang, tentunya sukseskan pendidikan. Kita harus malu oleh negara-negara lain yang di tahun 80-an berada di belakang kita sementara sekarang sudah jauh mendahului. Selangkah berarti, selangkah lebih maju, selangkah sukses. Ok!

 

Sunday, April 20, 2008

Yang Tertinggal dari Kartini

Raden Ajeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Rade Ayu Kartini (Jepara, 21 April 1879 - Rembang, 17 September 1904) adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribami.

Masih banyak orang yang tahu siapa itu RA Kartini (jika belum kunjungi http://id.wikipedia.org/wiki/Kartini - tulisan ini pun materi pokoknya dari sana, atau perpustakaan terdekat). Termasuk darimana karier ketenaran Kartini orang tahu, yakni di antaranya dari kumpulan surat-surat yang pernah dikirimkan Kartini pada teman-temannya di Eropa. Surat-surat itu dikumpulkan dan dibukukan oleh Mr. J.H. Abendanon yang saat itu menjabat Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu berjudul Door Duisternis tot Licht yang artinya Habis Gelap Terbitlah Terang.

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda dan pemikiran-pemikirn Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia.

Kartini menulis ide dan cita-cita seperti tertulis: Zelf onwikkeling dan Zelf onderricht, Zelf vertrouwen dan Zelf werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu ketuhanan, kebijaksanaan, dan keindahan) ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).

Lantas apa yang dimaksud "yang tertinggal dari Kartini?"

Tujuan penulisan ini tidak semata karena latah melihat cacat seseorang lantas dipublikasikan. Tapi justru memang ada yang tertinggal dari Kartini, yang tidak dipraktekkan oleh Kartini dan Kartono setelahnya, yakni menulis danmembaca. Kebanyakan orang menonjolkan emansipasi dan kesetaraan gender dari hikmah Kartini, sementara cikal bakalnya dikesampingkan, yang pada akhirnya justru memunculkan permasalahan lain. (ini tidak dilanjutkan, sebab bukan tujuan pokok)

Yang pasti, kita (kalau kata si Ruben Onsu lu aja kali gua enggak) akui bahwa kebiasaan Kartini menulis, baik surat maupun artikel (beberapa tulisannya dimuat di De Hollandsche Lelie) juga membaca (buku-buku, koran, majalah Eropa) hampir terlupakan, tergilas oleh isu gender dan emansipasi. Padahal pengalaman Kartini yang ini bukan buat perempuan saja, tetapi buat semua orang.

Membaca itu penting lho, bisa jadi wajib, terlebih bagi orang Islam yang memiliki kitab suci al-Quran dengan ayat yang pertamanya diawali kata "iqra" (bacalah!) Sepertinya kegiatan membaca ini sudah memasyarakat di kalangan bangsa Indonesia sekarang, hanya saja apa yang dibacanya (?). Tinggal diarahkan ya kalau belum lurus.

Menulis yang berarti: 1) membuat huruf (angka) dengan pena, 2) melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat, membuat artikel ini, dsb) dengan tulisan, 3) menggambar, melukis, 4) membatik kain. (KUBI) Kegiatan yang ini dipandang hanya untuk mereka-mereka yang berprofesi penulis, jurnalis, pelukis, pembatik tulis. Di luar profesi itu banyak yang melupakan bahwa tulisan Kartini turut serta memerdekakan Indonesia.

Lalu mengapa harus menulis?

Dengan menulis akan terlahir sebuah kreasi atau inovasi, yang keduanya sangat diperlukan bagi pembangunan bangsa dan negara ini. Prof. George W. Ladd dalam Artistic Research Tools for Scientific Minds bahkan menyatakan bahwa suatu uraian dan pemikiran menarik melalui proses mental bawah sadar berupa imajinasi dan intuisi yang membantu kemajuan usaha.

Permasalahannya, menulis memang merupakan pekerjaan berat dan membosankan bagi kebanyakan orang. Tapi bagi orang-orang tertentu menulis merupakan suatu kenikmatan dan kesempatan mengeksploitasi imajinasi dan intuisinya. Orang-orang semacam ini intuisinya akan bekerja apabila ia memulai menulis. Mungkin saja pada mulanya ia tak mempunyai ide apa yang akan ditulis. Tapi kalau sudah menyatu dengan hati, setiap saat akan menjadi sumber ide dan ditulis.

Sekedar untuk diketahui saja, bagi para penulis (sepertinya sama bagi yang lain), pada waktu ia menulis dia hanya tahu kalimat pertama saja dan samar-samar pikirannya dan ia tidak tahu apa kalimat selanjutnya. Tapi bila ia mulai, maka intuisinya muncul terus-menerus dan selesailah pekerjaan menulisnya.

Bagaimana kalau mulai sekarang segera kita menulis? Takut mati berarti mati.

Saturday, April 19, 2008

Lingga Sumedang


Image ini diposting langsung dari album photo hp via email dengan provider yahoo!
. Dikirim sbg percobaan send album via email di hp ke blogger, sekaligus utk menyambut hari jadi kab. Sumedang ke-430, 22 april 2008.


image ini adalah Lingga, sebuah bangunan monumental dan menjadi ikon kota Sumedang. Terletak di pusat kota Sumedang sbg momen penting dlm sejarah Sumedang periode 1882 s/d 1919. Dibuat pd 1922 oleh pangeran Siching dari Belanda, dipersembahkn utk pangeran Aria Soeriaatmadja atas jasa2nya mengembangkn Sumedang. Diresmikn pd 22 juli 1922 oleh gubernur jenral Mr D. Folk.


Lingga yg letaknya di tengah alun2 Sumedang tak jauh dr komplek perkantoran pemda kab Sumedang, dikelilingi oleh mesjid agung, gedung dpr, kejaksaan dan lapas. Ini salah satu ciri kekhasan, shg dlm wikipedia indonesia disebutkan Sumedang berciri khas sbg kota kuno khas P Jawa, yaitu tdp alun2 sbg pusat yg dikelilingi mesjid agung, rumah penjara dan kantor pemda.


Lingga ini kemudian dijadikan lambang kab Sumedang yg diciptakan oleh R Maharmartanagara, putra bupati Bandung Rd Adipati Aria Martanagara, kturunan Sumedang. Lambang ini diresmikn sbg lambang Sumedang pd 13 mei 1959.


Tertarik kota Sumedang! Kunjungilah! Bukan hanya khas, tempat2 rekreasi pun ada, termasuk hotel, kolam renang, kolam air panas, sarana arung jeram, gantole, dll. Tempat ziarah pun ada, termasuk makam2 para pelaku sejarah sampe makam cut Nyak Dien. Oleh2nya khas: tahu Sumedang, opak Conggeang, hui Cilembu, dan makanan khas lain, juga ukiran Jatinangor dll.


by the way, send via email ke blogger juga bisa yg berupa file tulisal asal berformat html. Baik image atau html file, keduanya terkirim sbg attach. Kita tinggal mengisi subjek sbg title dr postingan kita.

Friday, April 18, 2008

Tujuan belajar

pendidikan adalah usaha sadar dari seseorang untuk mendewasakan anak. salah satunya melalui pembelajaran, yaitu menciptakan objek didik untuk belajar.

berkaitan dengan belajar aku teringat pengalaman belajar masa kecil saat belajar di surau (istilahnya ngaji). pa ustad (guruku) mengatakan ada empat tujuan belajar (maaf aku menggunakan istilah sunda), yaitu:

  • mikir

ini bermakna bahwa orientasi belajar itu adalah untuk kecerdasan, sehingga doa untuk mendoakan seorang anak di antaranya mengandung kata wa dakki 'aqlaha, semoga diberikan kecerdasan akal. pada dasarnya cerdas mengarah kepada mampu mempergunakan rasio, memahami, dan mampu menyelesaikan suatu persoalan yang dihadapi. sedangkan ujung-ujungnya orang yang cerdas itu adalah orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi (intellegency quation) serta penuh dengan kebijaksanaan (emotional quation). inikah tujuan belajar anda?

  • buncir

saat itu itu kebetulan biasanya kalau ada pengajian, maka ada hidangan, sehingga pa ustad menyitir ini sebagai tujuan belajar yang kedua, sebab selepas pengajian akan mendapatkan hidangan yang kadangkala alakadarnya dan kadang seperti hidangan sebuah pesta. dan memang tidak sedikit orang yang belajar itu karena ingin memperoleh legalitas diri sebagai seorang terpelajar, walaupun (ada di antaranya) ketika belajar tidak sungguh-sungguh memiliki kesiapan untuk belajar, sehingga relatif sedikit ilmu yang didapatkannya. dalam doa pun kadang ketika sampai pada ungkapan rizqan wasi'an halalan toyyiban, orang terkonsentrasi pikirannya hanya kepada semoga diberikan kekayaan materi. yang lebih parah lagi, kekayaan yang ingin diraih itu hanya untuk dirinya sesaat, padahal seharusnya selain banyak dan halal, juga berkah, memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain, di dunia juga di akhirat. jadi, nggak apa-apa ya kita memiliki tujuan belajar yang ini, asal dibumbui makna mengandung berkah?

  • naksir

lingkungan belajar dengan sistem kelas atau kuliah umum cenderung dapat menjadi sarana silaturahmi yang efektif. ketika itu (dan sekarang juga), terutama pada pengajian umum kadang menjadi ajang cuci mata atau pdkt atau kontak jodoh bagi para bujang dan lajang atau pula menjadi ajang mencari relasi atau melancarkan bisnis bagi para pialang. bagus juga ya, tapi apakah tujuan ini tidak akan mengganggu proses pembelajaran?

  • ngadahdir

proses belajar yang tidak berpusat kepada aktivitas objek didik bisa membosankan, bahkan mengakibatkan objek didik ngantuk (pada akhirnya ngadahdir kalau di sunda, yakni meleleh air liur dari mulutnya). tapi tidak mutlak demikian, dapat terjadi orang mengikuti proses pembelajaran karena ingin pindah tidur karena kebetulan waktu belajar bentrok dengan jadwal tidur. yang tidak kalah serunya, jumatan bagi sebagian (sangat) kecil adalah yang paling efektif untuk menghilangkan stress dan obat paling jitu bagi mereka yang susah tidur. wah, ini mah keterlaluan. (?)

lantas kalau begitu, tujuan mana yang mesti kita pilih. apakah kecuali yang keempat atau mesti yang pertama?

sepertinya tujuan belajar  sebenarnya adalah yang pertama. jika kemudian muncul dalam pikiran kita yang kedua dan yang ketiga bisa menjadi pendamping sebagai efek dari belajar, asal tidak yang keempat, ini perlu dipertimbangkan. sebab inna ma al-a'malu bi al-niyat. apabila pada seseorang tidak istiqamah, kalau tidak dikatakan sulit, maka lambat ia akan mencapai tujuan yang sesungguhnya. tapi tidak berarti jika tujuan sesungguhnya adalah yang kedua atau ketiga bisa dilegalkan, sebab yang namanya belajar adalah siapnya dan berfungsinya mental plus fisik seseorang mengikuti proses pembelajaran yang terjadi.

ini hanya sekedar belajar nulis.

Monday, April 14, 2008

bekerja dg iptek butuh ketelitian

siang tadi hpku jd modem di komputer. selepas itu opera mininya error.(?) tiap kali dipake minta setting format tgl, dituruti aja, tgl ditik ulang dg angka sama dan langsung diklik lagi, sbb disangka sudah benar, tp hasilnya sama. terpaksa diinstal ulang bahkan sampai 3 kali, tak ada perubahan.


aku ingat buku wiro sableng bastian tito, kalo dpt masalah pk otak and kalo masalah itu rumit maka putar otak. kontan digunakan jurus itu. eh ternyata format bulan salah (jadi maret), kayaknya set komputer itu salah tanggal and sinkron ke hp. alhamdulilah kini tak error lagi.


gimana nih euclid tidak teliti?
maka telitilah dlm bekerja dan luruslah dlm berbuat. jika seorang ilmuwan tidak teliti, terlebih untuk kelangsungan hidup manusia, apalah jadinya dunia? lebih parah lagi suatu kebijakan yg dibuat tanpa ketelitian, tak tahulah. hidupkanlah ketelitian, kerapian, dan keindahan.

Sunday, April 13, 2008

Posting blogger via email

ini ditulis pk email menggunakan gmail. gara2nya nyoba artikel isnaini dot com gagal terus. setelah baca help-nya blogger, ternyata aku salah memahami format alamat tujuan pengiriman mail-to-blogger.
maaf nih mas, aku ulas lagi, sharing atau entah apa namanya.
memulai posting blogger via email, klik Setting Email. pada blogsend address masukkan email address (bisa 10 alamat yg dipisahkan dg koma, tapi menurutku satu cukup yang gmail) sbg alamat pengirim mail-to-blogger. kemudian masukkan kata rahasia pada email address rahasia sbg secretword, sehingga format alamat tujuan pengiriman ke blogger untuk posting mail-to-blogger yaitu username.secretword@blogger.com
selanjutnya pastikan spesifikasi posting, pilih publish emails immediatelly jika dikehendaki email dikirim dan langsung terposting ke blog atau pilih save as draft jika hanya untuk disimpan sbg konsep, sehingga publikasi dilakukan sendiri saat login.
dalam pengiriman mail-to-blogger menggunakan email, tidak ada yang istimewa. subject email akan diposting sebagai judul blog dan content menjadi isinya. termasuk dalam hal ini bisa disertakan gambar atau dibuat attach untuk gambar.
sebagai catatan: sewaktu-waktu kita harus memastikan agar email yang dikirim tidak langsung dipublikasikan. untuk itu tuliskan < #end > di akhir postingan.
(maaf jika salah, komentar aja, dan met nyoba!)

Thursday, April 10, 2008

Myphoto

image ini dikirim menggunakan email dengan gmail. sekedar tes. kalau berhasil, ya alhamdulillah. makasih mas isnaini atas informasinya.

Wednesday, April 9, 2008

link list (blogroll)

link list atau disebut pula blogroll adalah daftar link yg dpt diakses dari situs kita. disini bisa dilist sejumlah site temen2 atau siapa saja sbg tukar link atau sekedar memasukan site favorit.



untuk mengedit blogroll di blogspot, login blog anda dan klik template tag. buka dan telusuri code di kotak edit (jika layout template sudah upgrade)sehingga ditemukan tulisan
< h2 class:"sidebar-tittle">links < /h2 >
pada code a href gantilah alamat http dg link yg ingin anda masukkan pada blogroll anda, tulis pula nama tampilannya. defaultnya tertulis:


< li > < a href="http://news.google.com/" > Google News < /a > < /li >
< li >< a href="http://help.blogger.com/" > Edit Me < /a > < /li >


misalnya site euclidmaja mau dilist di blogroll anda dg tampilan Euclid, maka edit default tulisan tadi pada link EditMe menjadi
< li >< a href="http://euclidmaja.blogspot.com" > Euclid < /a > < /li >.


defaultnya hanya menyediakan 3 link list. jika mau melist lebih dari itu, tinggal dicopy formatnya di bawah yg ketiga dan kemudian diedit.


gampang ya. met nyoba!

Thursday, April 3, 2008

rajin pangkal pandai, karya pangkal kaya

mempelajari google adsense, jadi ingat wapsite euclid.peperonity.com yg kubuat th 2006 tp 2 th terakhir tak diupdate. saat dibuka pengunjungnya udah 600-an, padahal terakhir dibuka hanya 59; guest book pun cukup banyak. berdosa aku, sbb di antara mereka ada yang harus balik divisit.


lebih berdosa lagi ada komentator butuh produk yg aku tulis. dan paling berdosa, di mailbox ada yg sangat butuh advis dariku.
Itu sekaligus menyadarkan aku bahwa pengetahuan selalu berkembang, maka janganlah pernah berhenti berkarya. semakin banyak karya akan semakin kaya dan ini membutuhkan kerajinan kita yg tentu akan berdampak pada semakin pandai kita.


seperti halnya salat, bukannya yg salat juga korupsi, tp yang salat saja bisa korupsi, apalagi tidak salat. sedikit dan sangat sederhana karya di wapsite-ku, pengunjungnya lumayan, apalagi kalau banyak ya.
dan bagiku, 2 tahun berhenti di wapsite, aku hanya jadi konsumen di dunia maya, tapi tahu yg banyak walaupun sedikit2. kayaknya jika rajin, yg sedikit2 itu jadi banyak ya, dan sepertinya kalau satu saja tahu, lihat, kerjakan, dan berulang-ulang, kayaknya mahir ya - dalam arti positif lho.yg dah punya wapsite aja sempat berhenti nulis di internet, apalagi yg tidak. yg punya link silaturahmi di internet pun sempat tak memanfaatkannya, padahal silaturahmi itu penting dan tidak masuk surga orang yg memutuskannya, apalagi kalo tidak.


rajinnya para ilmuwan menganalisis suatu kasus, semakin pandai mereka memahami gejala dari kasus itu. hanya saja tentunya semakin dalam seseorang memahami suatu kasus, akan semakil kecil jenis pengetahuan mereka, tp yg kecil itu akan diketahui banyak. kita bandingkan dg tahu yg banyak tp sedikit2 - maaf - dokter anak yg hanya ngurusin anak harga jualnya lebih mahal dibanding dokter umum yg ngurusin segala umur dan segala penyakit.
ngurusin wapsite atau website atau blog atau apapun terkait ilmu dan teknologi akan semakin pandai, dan semakin banyak peluang berinovasi dan berkreasi, dan insya Allah akan semakin kaya.

Wednesday, April 2, 2008

blogger dot com

kemarin teman saya minta sharing edit blogspot, hingga terinspirasi buka my blogspot (kalo tidak salah pernah buat tp alamat doang). ternyata ta ketemu (salah kali ya, atau belum pernah ada), ya buat lagi deh yg ini dan langsung dipelajari sgalanya.


ketika pagi2 dibuka dari alamat blog, untuk edit, jadi bingung sendiri (maklum pemula, tambah lagi saya pk opera mini di hp k300i) sampai akhirnya ditemukan bahwa editnya di blogger.com.


sebagai catatan buat para blogger pemula, ketika ngedit biarkan language dalam defaultnya. ini berguna terutama jika suatu waktu membutuhkan help, maka akan diperoleh penjelasan yg rinci serta langsung dibawa ke helf yg dibutuhkan.