Friday, April 18, 2008

Tujuan belajar

pendidikan adalah usaha sadar dari seseorang untuk mendewasakan anak. salah satunya melalui pembelajaran, yaitu menciptakan objek didik untuk belajar.

berkaitan dengan belajar aku teringat pengalaman belajar masa kecil saat belajar di surau (istilahnya ngaji). pa ustad (guruku) mengatakan ada empat tujuan belajar (maaf aku menggunakan istilah sunda), yaitu:

  • mikir

ini bermakna bahwa orientasi belajar itu adalah untuk kecerdasan, sehingga doa untuk mendoakan seorang anak di antaranya mengandung kata wa dakki 'aqlaha, semoga diberikan kecerdasan akal. pada dasarnya cerdas mengarah kepada mampu mempergunakan rasio, memahami, dan mampu menyelesaikan suatu persoalan yang dihadapi. sedangkan ujung-ujungnya orang yang cerdas itu adalah orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi (intellegency quation) serta penuh dengan kebijaksanaan (emotional quation). inikah tujuan belajar anda?

  • buncir

saat itu itu kebetulan biasanya kalau ada pengajian, maka ada hidangan, sehingga pa ustad menyitir ini sebagai tujuan belajar yang kedua, sebab selepas pengajian akan mendapatkan hidangan yang kadangkala alakadarnya dan kadang seperti hidangan sebuah pesta. dan memang tidak sedikit orang yang belajar itu karena ingin memperoleh legalitas diri sebagai seorang terpelajar, walaupun (ada di antaranya) ketika belajar tidak sungguh-sungguh memiliki kesiapan untuk belajar, sehingga relatif sedikit ilmu yang didapatkannya. dalam doa pun kadang ketika sampai pada ungkapan rizqan wasi'an halalan toyyiban, orang terkonsentrasi pikirannya hanya kepada semoga diberikan kekayaan materi. yang lebih parah lagi, kekayaan yang ingin diraih itu hanya untuk dirinya sesaat, padahal seharusnya selain banyak dan halal, juga berkah, memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain, di dunia juga di akhirat. jadi, nggak apa-apa ya kita memiliki tujuan belajar yang ini, asal dibumbui makna mengandung berkah?

  • naksir

lingkungan belajar dengan sistem kelas atau kuliah umum cenderung dapat menjadi sarana silaturahmi yang efektif. ketika itu (dan sekarang juga), terutama pada pengajian umum kadang menjadi ajang cuci mata atau pdkt atau kontak jodoh bagi para bujang dan lajang atau pula menjadi ajang mencari relasi atau melancarkan bisnis bagi para pialang. bagus juga ya, tapi apakah tujuan ini tidak akan mengganggu proses pembelajaran?

  • ngadahdir

proses belajar yang tidak berpusat kepada aktivitas objek didik bisa membosankan, bahkan mengakibatkan objek didik ngantuk (pada akhirnya ngadahdir kalau di sunda, yakni meleleh air liur dari mulutnya). tapi tidak mutlak demikian, dapat terjadi orang mengikuti proses pembelajaran karena ingin pindah tidur karena kebetulan waktu belajar bentrok dengan jadwal tidur. yang tidak kalah serunya, jumatan bagi sebagian (sangat) kecil adalah yang paling efektif untuk menghilangkan stress dan obat paling jitu bagi mereka yang susah tidur. wah, ini mah keterlaluan. (?)

lantas kalau begitu, tujuan mana yang mesti kita pilih. apakah kecuali yang keempat atau mesti yang pertama?

sepertinya tujuan belajar  sebenarnya adalah yang pertama. jika kemudian muncul dalam pikiran kita yang kedua dan yang ketiga bisa menjadi pendamping sebagai efek dari belajar, asal tidak yang keempat, ini perlu dipertimbangkan. sebab inna ma al-a'malu bi al-niyat. apabila pada seseorang tidak istiqamah, kalau tidak dikatakan sulit, maka lambat ia akan mencapai tujuan yang sesungguhnya. tapi tidak berarti jika tujuan sesungguhnya adalah yang kedua atau ketiga bisa dilegalkan, sebab yang namanya belajar adalah siapnya dan berfungsinya mental plus fisik seseorang mengikuti proses pembelajaran yang terjadi.

ini hanya sekedar belajar nulis.

No comments: