Saturday, August 30, 2008

Marhaban Ramadhan

Dua hari lagi kita memaasuki bulan Ramadhan, bulan yang agung dan mulia. Mudah2an kita selamat, dipertemukan oleh Allah SWT dengan bulan yang penuh berkah ini. Amin Ya Allah Ya Rabbal 'Alamin.


Tiada kata yang pantas diucapkan untuk menyambut bulan Ramadhan. Marhaban Ya Ramadhan wa ahlan jaa-a' syahru shiyam bil barakat.


Dan untuk kesucian diri dan kekhusyukan beribadah di bulan Ramadhan, walau tanpa berjabat tangan, walau tanpa bertatap muka, karena manusia tak pernah luput dari khilaf dan salah, tidak mustahil berbuat dosa, maka maafkan lahir dan batin semua umat yang tetap di jalan Allah, dinul Islam, termasuk saya tentunya. Semoga Ramadhan 1429H nanti bermakna bagi kita. Amin

Wednesday, August 27, 2008

Obrolan di MTQ ke39 kab Majalengka

Hari ke2 MTQ ke39 tk kab Majalengka ditandai plesetan. "Tidak jujur ah, kok buat MTQ harus transfer peserta dari luar Majalengka." Apa iya?
Yang mungkin seseorang dari luar kab Majalengka jd santri di daerah dimaksud, kemudian diikutsertakan dalam MTQ, MHQ, atau lomba lainnya. Spt yg saya tangkap ada memang dari luar Jabar yg udah jadi warga Majalengka karena pernikahan atau lainnya. Tp bisa juga memang terjadi transfer seperti liga sepak bola.
Tulisan ini bukan memperkeruh MTQ yg sedang berlangsung. Sekedar sharing. Sepertinya even MTQ bukan liga, tp mempertunjukan kebanggaan daerah semacam olimpiade. maka untuk itu, jika memang ada transfer alangkah lebih baik jika digumakan pemusatan latihan. Ya semacam pelatnas, pelatda, pelatcam, atau pelatdes.
Di kampung saya pun ketika ada usulan mengadakan MTQ guna mengisi keagungan Ramadhan, saya tolak. Lebih efektif peski dg materi tunggal tilawah. Yang pintar tilawah akan bertambah daripada MTQ yg hanya akan memunculkan seseorang yg sudah jelas pemenangnya.
Pendidikan lebih berarti bagi pemurnian akhlak. MTQ atau olimpiade atau apapun namanya juga penting selama pembinaan atau pendidikan sudah ada sebelumnya. Jd MTQ atau olimpiade hanya untuk cheking keberhasilan pendidikan atau pembinaan.
Atau jangan2 seperti ujian nasional yg bagi sebagian sekolah hanya memperhatikan kelulusan siswa daripada keberhasilan pengajaran.
Masyarakat sekarang kritis. Setiap keganjilan akan dikomentari, "Lho koq gitu!"

Wednesday, August 20, 2008

Calon Legislatif Penerus Panitia Sembilan

Sampai menjelang batas akhir tanggal 19 Agustus 2008 pukul 24.00 WIB sebanyak 38 partai politik yang menjadi peserta di Pemilu 2009 mendatang, sudah resmi mengirimkan berkas para calon legislatif kepada KPU. Selanjutnya, KPU akan langsung memverifikasi seluruh dokumen pendaftaran parpol terkait pengajuan bakal calon dan menyangkut keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen di setiap daerah pemilihan.

Siapa pun bakal calon legislatif yang didaftarkan tentunya tak masalah selama mereka memang tak bermasalah. Sebab, peraturannya memang begitu, partai memiliki hak mengajukan siapa saja yang dikehendakinya yang tentunya diajukan untuk dipilih oleh masyarakat, kalau tidak dikatakan dipilih oleh para pendukungnya.

Yang perlu diketengahkan dan dikaji ulang, sepertinya, usai pemilihan calon. Sebab, berlangsung dalam Pemilihan Umum yang menggunakan uang rakyat yang tidak sedikit, kalau tidak dikatakan sangat besar.

Para calon legislatif terpilih nantinya merupakan wakil rakyat di DPR dan MPR, bukan wakil parpol atau golongan tertentu, walaupun secara administratif mereka diajukan oleh parpol atau daerah. Keterwakilan rakyat di DPR atau MPR tergambar dari keputusan2 atau kebijakan2 yang berpijak kepada rakyat kebanyakan dan kepada keberlangsungan pembangunan nasional yang nasional.

Kalau demikian, hendaknya setelah mereka terpilih menjadi anggota dewan atau majelis layaknya Panitia Sembilan ketika mempersiapkan Kemerdekaan RI. Bedanya Panitia Sembilan mempersiapkan Kemerdekaan RI untuk bangsa, negara, dan tanah air Indonesia, sedangkan anggota DPR dan MPR mempersiapkan upaya mempertahankan dan mengisi Kemerdekaan RI yang maslahat bagi bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.

Itu berarti, setelah mereka terpilih tidak lagi memikirkan partai atau golongannya, lebih2 dirinya sendiri. Biarkanlah partai atau golongan diurus oleh partainya tanpa melibatkan lagi anggota partai/golongan atau ajuan partai/golongan yang telah terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Percayakan partai atau golongan kepada yang bukan anggota DPR/MPR, sementara anggota legislatif berjuang atas nama dan untuk rakyat tanpa dipengaruhi kepentingan partai atau golongan.

Insya Allah, Indonesia akan maju.



baca berita di lintas berita

Saturday, August 16, 2008

Dirgahayu Kemerdekaan RI tahun 2008

DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI

KE-63

TETAPLAH BERSATU

DAN

JAYALAH SELALU

INDONESIAKU

Wednesday, August 13, 2008

Hari ini Hari Jadi Pramuka ke 47

Hari ini tepat 47 tahun Hari Jadi Gerakan Pramuka. Tema peringatan Hari Pramuka ke 47 kali ini yakni �Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Pacu Perkembangan Gerakan Pramuka�.

Dalam sambutannya Ka Kwarnas menyatakan bahwa pada saat ini, kita sedang memperingati 100 tahun kebangkitan
nasional. Pada saat ini pula, kita juga sedang memacu perkembangan Gerakan Pramuka melalui Revitalisasi Gerakan
Pramuka. Marilah kita, dalam rangka peringatan Hari Pramuka ke 47 ini, di satu pihak dengan memanfaatkan semangat kebangkitan nasional yang sebesar-besarnya, memacu perkembangan Gerakan Pramuka. Di pihak lain marilah kita sukseskan pula Revitalisasi Gerakan Pramuka, sehingga dapat dihasilkan kaum muda yang tinggi semangat kebangsaannya, kokoh ikatan persatuan dan kesatuan Indonesianya, serta tidak tergoyahkan tekad bela negaranya, yang secara jujur harus diakui ketiganya pada akhir-akhir ini dirasakan tampak semakin berkurang.

Beliau menuturkan bahwa Bapak Presiden pada waktu mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka telah menetapkan 7 (tujuh) sasaran pokok yang ingin dicapai, yang disingkat PRAMUKA. Ke tujuh sasaran pokok tersebut adalah:

  1. P erkuat Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter bangsa
  2. R aih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas
  3. A jak kaum muda meningkatkan semangat bela negara
  4. M antapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan
  5. U tamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya
  6. K okohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia
  7. A malkan Satya dan Darma Pramuka

Tentu mudah dipahami, ke tujuh sasaran pokok ini tidak mungkin dapat dicapai, kecuali dapat dirancang serta dilaksanakan
pelbagai upaya yang bersifat khusus. Dari pengalaman menyelenggarakan program Revitalisasi Gerakan Pramuka sampai saat ini, pelbagai upaya tersebut dapat dibedakan atas 7 (tujuh) macam, yang disingkat GERAKAN. Ke tujuh upaya tersebut adalah:

  1. G alang dan perkuat organisasi, manajemen dan kepemimpinan kwartir
  2. E rat dan rapatkan barisan anggota Pramuka
  3. R ancang dan bangun Gugusdepan lengkap berbasis sekolah dan wilayah
  4. A ktif dan mantapkan prinsip dasar, dan metode kepramukaan
  5. K edepankan program peserta didik yang meningkatkan semangat bela negara, patriot pembangunan, dan perekat bangsa
  6. A ktualisasi dan kokohkan kemitraan untuk mendukung sumberdaya dari semua komponen Bangsa
  7. N iat dan amalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.

Marilah kita bersama bertekad menyelenggarakan dengan sebaikbaiknya semua upaya GERAKAN untuk mencapai semua sasaran PRAMUKA, sehingga tujuan dilaksanakannya Revitalisasi Gerakan Pramuka, yakni mantapnya organisasi serta
terlaksananya fungsi Gerakan Pramuka dapat tercapai dengan sangat memuaskan.

Tentu adalah harapan bersama, dengan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang sedang kita laksanakan tersebut, dampak
utamanya lebih dirasakan pada Gugusdepan, sebagai ujung tombak organisasi dan pelaksanaan fungsi Gerakan Pramuka di
Indonesia.

Untuk itu, disamping kita harus selalu berupaya memantapkan organisasi dan pelaksanaan fungsi Gugusdepan berbasis sekolah, sebagaimana yang utamanya ditemukan pada saat ini, sudah waktunya pula kita memantapkan organisasi dan pelaksanaan fungsi Gugusdepan berbasis wilayah.

Harapannya setiap Rukun Warga (kota) dan/atau desa (pedesaan) dapat didirikan setidak-tidaknya satu Gugusdepan berbasis wilayah. Dalam upaya mendirikan Gugusdepan berbasis wilayah tersebut prinsip kerja yang dipakai adalah dari, oleh dan untuk masyarakat. Diharapkan masyarakat RW atau Desa secara bersama-sama dapat membahas perencanaan berdirinya Gugusdepan berbasis wilayah melalui rembug desa, memilih kader masyarakat sebagai pembina, bekerjasama dengan Lemdikacab melaksanakan pelatihan pembina, memobilisasi dana masyarakat sebagai sumber dana, serta mendirikan organisasi dan melaksanakan fungsi Gugusdepan berbasis wilayah.

Selamat Hari Jadi Gerakan Pramuka ke 47.

OneWorld OneDream vs SatuDunia SatuJanji

Sejalan dengan seabad kebangkitan nasional adalah sangat tepat peringatan Hari Pramuka ke 47 kali ini mengambil tema �Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Pacu Perkembangan Gerakan Pramuka�. Di masa seabad bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia kita pacu perkembangan Gerakan Pramuka. Di pihak lain kita sukseskan pula Revitalisasi Gerakan Pramuka, sehingga dapat dihasilkan kaum muda yang tinggi semangat kebangsaannya, kokoh ikatan persatuan dan kesatuan Indonesianya, serta tidak tergoyahkan tekad belanegaranya, yang secara jujur harus diakui ketiganya pada akhir-akhir ini dirasakan tampak semakin berkurang.

Kalau di Olimpiade Beijing kita mengenal One World One Dream, di Jambore sedunia di Inggris 2007 kita mengenal Satu Dunia Satu Janji. Apalah artinya One World One Dream dengan lima bola yang berikatan jika tidak ada kesatuan dan persatuan yang mendunia ataukah One World is Dream Only. Begitu pula Satu Dunia Satu Janji menggiring ke kesatuan dan persatuan bukannya Satu Dunia Hanya Janji.

Terlebih masa kebangkitan nasional telah berumur seabad, maka marilah kita jadikan momentum ini untuk mengangkat kembali ikatan Generasi Muda ke satu janji untuk satu hati. Generasi muda adalah penerus perjuangan bangsa, maka bangkitkan secara benar semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan lanjutan kemerdekaan Indonesia. Di tangan generasi mudalah masa depan bangsa dan negara ini.

Jangan terjebak oleh sistem Gerakan Pramuka yang berkembang sekarang ini yang seolah-olah dibesarkan di wilayah akademisi. Ini hanyalah sebuah proses yang tidak perlu dipandang salah kaprah. Tetapi jadikan ini bagian dari pengembangan kepanduan Indonesia di samping kita mengoptimalkan kepanduan di wilayah lainnya.

Itulah semangat kebangkitan Nasional untuk memacu perkembangan Gerakan Pramuka. Selamat Hari jadi Gerakan Pramuka ke 47 dan Jayalah Pramuka.

Sunday, August 10, 2008

Asosiasi Guru Matematika Indonesia

Image Berawal dari searching, saya menemukan situs resmi Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI). Sebagai euclidian memang butuh asosiasi semacam ini. Langsung aja sign Up dan login.


Di berandanya selamat datang dinyatakan bahwa AGMI merupakan wadah berkumpul dan berkiprah guru matematika dalam semua tingkatan pendidikan, mulai dari guru SD/MI, SMP/MTs, sampai SMA/MA/SMK baik negeri maupun swasta. Sebagai sebuah organisasi profesi yang berorientasi dalam peningkatan mutu pendidikan nasional melalui pemberdayaan guru matematika di Indonesia, Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI) berupaya terus menerus secara nyata melakukan berbagai bentuk kegiatan dan program kerja yang berorientasi pada peningkatan mutu guru matematika. Bentuk kegiatan yang dilakukan Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI) diantaranya pelatihan guru untuk pendalaman/ penguasaan materi pembelajaran, pengembangan teori/model pembelajaran, pengembangan fasilitas/media dan teknologi pembelajaran, dan pengembangan motivasi/kreativitas dan profesionalisme serta karier guru matematika. Saat ini Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI) memiliki keanggotaan di pulau Jawa dan Sumatera.


Dan ternyata AGMI ini dideklarasikan pada 27 Juli 2006 di Semarang pada acara Konferensi Nasional Matematika XIII yang diselenggarakan oleh Himpunan Matematika Indonesia (IndoMS). Cikal bakal Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI) adalah Asosiasi Guru Matematika Bandung (AGMB) yang dideklarasikan pada 26 April 2006 di Bandung dalam seminar Nasional Pendidikan Matematika dengan nara sumber Prof. Dr Zamroni sebagai direktur profesi pendidik, Dr. Edi Tri Baskoro dari Badan Standar Nasional Pendidikan, dan Prof. Dr. H. Wahyudin guru besar pendidikan matematika UPI.


Dari pengakuannya, AGMI tidak selamanya berjalan sendiri tetapi bekerjasama baik dengan organisasi profesional seperti Himpunan Matematika Indonesia (IndoMS) dan Himpunan Statistikawan dan Matematikawan Muslim Asia Tenggara (MSMSSEA) maupun para pakar matematika/pendidikan matematika yang berasal dari beberapa dosen perguruan tinggi seperti ITB, UPI, UNISBA serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMP maupun SMA dan Dinas Pendidikan di berbagai daerah di Wilayah Indonesia.


Mau tahu lebih lanjut klik di sini, atau mau gabung klik di sini.